Pemanasan Global – Pemanasan global atau global Warming ialah fenomena peningkatan suhu rata-rata di atmosfer, lautan dan juga daratan bumi.
Global warming disebabkan oleh pembakaran materi bakar fosil, semacam kerikil bara, minyak bumi dan gas alam yang tidak sanggup diperbaharui. Entah itu melalui asap industri, kendaraan, asap pembakaran hutan dan sebagainya.
Asap dari pembakaran-pembakaran tersebut melepaskan karbondioksida dan gas-gas lainnya (gas rumah kaca) ke atmosfer bumi. Ketika atmosfir dipenuhi gas-gas ini. Maka gelombang cahaya yang seharusnya dipantulkan ke angkasa, menjadi terperangkap di permukaan bumi.
Jika masih belum paham, Simak baik baik gambar dan penjelasannya berikut ini:
Cahaya matahari ialah sumber energi utama bumi dan bumi mempunyai lapisan pelindung yang disebut dengan atmosfer. Salah satu kiprah atmosfer ialah mengatur kadar cahaya yang masuk ke bumi.
Setengah dari cahaya panas matahari dipantulkan dan diserap oleh atmosfer dan setengahnya lagi masuk ke permukaan bumi untuk dimanfaatkan bumi menjadi energi.
- Ketika cahaya matahari akan masuk ke permukaan bumi. Lapisan atmosfer akan memantulkan sekitar 34% dari cahaya tersebut ke luar angkasa.
- Sekitar 19% cahaya matahari diserap oleh awan dan atmosfer.
- Sekitar 47% cahaya menembus masuk menuju ke permukaan bumi.
- Sebagian Cahaya yang masuk ke permukaan bumi diserap oleh lautan dan tanah untuk diubah menjadi energi panas yang menghangatkan bumi.
- Sebagian cahaya yang masuk ke permukaan bumi akan dipantulkan kembali ke angkasa dalam bentuk radiasi infra merah gelombang panjang.
MASALAH yang terjadi ada pada poin ke 5. ketika gelombang infra merah yang SEHARUSNYA dipantulkan ke angkasa tertahan oleh gas-gas karbondioksida, metana dsb yang memenuhi atmosfir.
Akibatnya, gelombang infra merah tersebut terperangkap dan sebagian dikembalikan lagi ke permukaan bumi. Hal ini mengakibatkan naiknya suhu bumi secara global (umum). lantaran itulah kemudian dikenal dengan istilah GLOBAL WARMING atau Pemanasan Global.
Daftar Isi Artikel
Apa Itu Efek Rumah Kaca
Proses terperangkapnya gelombang infra merah pada lapisan atmosfir disebut sebagai efek rumah beling atau greenhouse effect.
Faktor Penyebab Pemanasan Global
- Tumbangnya pohon berkayu setiap tahun meningkat. Istilah reboisasi ialah penting bagi pengamanan lingkungan lantaran dari penanaman hutan berkayu kembali akan menciptakan lapisan kerak bumi menjadi lebih sehat. Ketika sebuah hutan ditebang dan tidak adanya masa penggantiannya otomatis gas oksigen di tempat itu akan minim sekali.
- Pembuangan sampah industri yang sembarangan. Sampah industri tidak hanya pada gasnya saja namun hasil sampingan berupa sampah kimia dan fisika yang lebih berbahaya. Sampah kimia contohnya pada pengeboran minyak di lautan lepas akan menciptakan gas yang berbahaya keluar dan sisa pengeboran menciptakan rusak ekosistem dalam lautan. Tak hanya itu saja, sampah fisika menyerupai sampah rumah tangga yang dikumpulkan akan mengeluarkan anyir tidak sedap, anyir tak sedap inilah merupakan gas yang juga menjadikan rumah kaca.
- Pembakaran yang tidak sempurna. Pembakaran yang tidak tepat akan menghasilkan gas karbon monoksida yang sangat berbahaya sekali bagi jalan masuk pernapasan manusia. Bisa menjadikan sakit paru-paru menyerupai kanker dan pneumonia. Sedangkan pada pembakaran tepat akan menghasilkan gas karbondioksida yang sanggup mempunyai kegunaan bagi fotosintesis tumbuhan. Misalnya, dikala memperabukan sampah rumah tangga sebaiknya dibakar sampai habis dan keluar api, lantaran kalau hanya asap saja maka asap itulah mengandung karbon monoksida tinggi. Pembakaran yang baik ialah pembakaran yang menimbulkan api biru dan sedikit asap. Pada industri besar, pembakaran juga harus total dan di sekitar pabrik diwajibkan menanam pohon berkayu sebagai keseimbangan ekosistem alam.
- Bencana alam. Setiap peristiwa niscaya menimbulkan korban baik insan yang meninggal ataupun hewan, tumbuhan yang mati. Gas yang keluar dari jasad mati itu juga sanggup menciptakan pemanasan global, apalagi dalam jumlah yang sangat banyak.
- Perkembangan teknologi yang tidak ramah lingkungan. Semakin tahun perkembangan teknologi juga semakin maju namun hal ini melahan menciptakan lingkungan kita tidak seimbang. Sebagai contoh, industri pembuatan lampu yang beberapa masih belum sanggup total menyeimbangkan lingkungan. Lampu dengan kapasitas cahaya yang sangat terang akan menciptakan ruangan menjadi lebih hangat, semakin besar daya lampu maka cahaya semakin terang dan suhu semakin naik. Hal ini akan mempengaruhi lingkungan menjadi lebih panas dan gelombang cahaya tersebut menghasilkan gas yang tidak berguna, gas inilah memicu rumah kaca.
Dampak Pemanasan Global
- Ketidakseimbangan ekosistem lingkungan. Banyak sekali kasus kebakaran hutan yang korbannya ialah manusia, binatang dan tumbuhan. Saat hutan menjadi panas, maka binatang akan melaksanakan migrasi atau pindah tempat. Hewan tak akan menempati hutan yang telah terbakar dan menjadi panas. Untuk insan sendiri akan cenderung menurun daya imunitas tubuhnya lantaran terjangkit virus yang bermutasi lebih kebal dari biasanya.
- Banjir dan peristiwa alam. Ketika suhu bumi naik maka es di kutub juga akan perlahan mencair, hal ini menciptakan volume perairan meningkat. Peningkatan volume ini akan berimbas pada fatwa air yang berlebihan ke area lingkungan dan tak adanya penyimpanan ke tanah sehingga menciptakan banjir.
- Kondisi iklim yang tak sanggup diperkirakan. Dengan suhu bumi yang naik maka iklim tak sanggup diprediksi ke depannya, seharusnya bulan tertentu di Indonesia khususnya animo penghujan namun bergeser menjadi animo kemarau panjang. Saat ini, animo penghujan di Indonesia selalu berbarengan dengan banjir dan angin ribut.
- Mutasi genetik pada tumbuhan. Banyak sekali tumbuhan yang mengalami gagal panen lantaran virus, basil berkembang dan kebal terhadap obat hama. Penyakit tumbuhan tersebut menciptakan hasil pertanian tidak maksimal menyerupai daun yang cepat menguning, buah yang telat berbuah, dan sayuran yang gampang busuk. Mutasi genetik ini selalu berubah-ubah, ada kalanya menyerang dikala awal pertumbuhan buah, menyerang dikala buah telah siap panen. Hal itu, juga kuat terhadap kandungan gizi buah atau sayuran sehingga banyak yang mengkonsumsi sayuran dan buah tetapi vitaminnya sangat sedikit.
- Munculnya penyakit gila dan langka. Penyakit serbaneka dikala ini mulai berdatangan dan belum ada obatnya, virus yang dahulu sanggup dikalahkan kini ini jauh lebih kuat dan tanpa mati. Virus yang berkembang merupakan sebuah bentuk seleksi alam bertahan diri dari ekstrimnya perubahan lingkungan. Virus dan basil merupakan sebuah organisme yang fleksibel terhadap penyesuaian perubahan lingkungan. Maka dari itu, insan terus menjaga diri dari serangan penyakit berbahaya dan langka dengan menjaga pola hidup sehat dan bersih.
Contoh Pemanasan Global
Istilah global warming memang sudah tak asing lagi namun yang perlu diketahui ialah apa saja yang sanggup menjadi pemicu pemanasan global biar kita sanggup mencegah dan sedikit mengurangi pemanasan global.
- Pembakaran sampah dalam jumlah besar dan tidak sempurna
- Asap industri yang keluar melalui cerobong asap dan tidak terkendali
- Asap jasad yang telah mati dalam jumlah yang besar
- Pembuangan minyak kotor sisa industri ke bahari lepas tanpa dinetralkan terlebih dahulu
- Membuat banyak bangunan tanpa diimbangi dengan tumbuhan sekitar yang berkayu besar.
- Pembuatan teknologi modern menyerupai smartphone, laptop super canggih, AC, lemari es juga menciptakan suhu lingkungan meningkat.
- Volume air bahari meningkat dan mengakibatkan hilang atau tenggelamnya pulau di dunia.
- Munculnya penyakit jenis gres dan turunannya
- Munculnya binatang dengan sikap gres menyerupai pada monyet yang menyukai tempat banyak penduduk.
Cara Mengatasi Pemanasan Global
- Kurangilah menggunakan materi bakar alam menyerupai bensin
- Biasakan menghemat daya listrik, semakin banyak pemakaian listrik maka semakin panas pula suhu yang dihasilkan
- Tanamlah minimal 2 pohon berkayu besar di rumah dan perbanyak tumbuhan kecil untuk menyeimbangkan suhu lingkungan.
- Hindari pemakaian produk berdaya radiasi besar menyerupai smartphone, gadget mahal. Semakin mahal dan besar smartphone maka radiasi yang dihasilkan juga akan semakin besar.
- Kurangi menebang pohon berkayu secara besar-besaran
- Membuat hari bebas kendaraan akan mengurangi banyak gas yang keluar dari kendaraan bermotor.
- Membeli perkakas yang ada di sekitar saja tanpa perlu adanya ongkos kirim sehingga menghemat materi bakar dan gas kendaraan tidak terlalu banyak.
- Membuat peraturan biar tidak membangun apartemen glamor di tempat strategis pertanian. Hal ini kan menciptakan lingkungan menjadi rusak lantaran pohon dimusnahkan.
- Memanfaatkan limbah anorganik menjadi sesuatu yang bermanfaat. Misalnya, limbah plastik dibentuk tas atau hiasan yang sanggup menaikkan nilai ekonomi.
- Biasakan menggunakan alat dengan prinsip ramah lingkungan. Walaupun sedikit lebih mahal tetapi setidaknya sanggup mengurangi pengeluaran gas yang tidak terpakai.
- Pakailah kendaraan ramah lingkungan menyerupai sepeda dan becak.
Komunitas pecinta alam di seluruh dunia kini sedang gencar-gencarnya melaksanakan kampanye anti pemanasan global (global warming) dengan menawarkan penyuluhan kepada masyarakat luas untuk tidak boros dalam penggunaan materi bakar. Mengadakan hari bebas polusi biar bumi yang kita tinggali lebih “adem” dan sehat tanpa adanya gas beracun yang memenuhi ruang angkasa. Tak lupa juga selalu menerapkan prinsip recycle, reboisasi dan reduce (3R).