'/> Pengalaman Tes Stifin Di Tangerang – Dan Jadinya Aku Menyesal

Info Populer 2022

Pengalaman Tes Stifin Di Tangerang – Dan Jadinya Aku Menyesal

Pengalaman Tes Stifin Di Tangerang – Dan Jadinya Aku Menyesal
Pengalaman Tes Stifin Di Tangerang – Dan Jadinya Aku Menyesal

Pengalaman Tes STIFIn – Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Tes STIFIn, pastinya saya yakin bahwa sobat sudah tahu sedikitnya perihal apa itu STIFIn. Ya kan.


Adapun kalau memang belum tahu, alasannya ialah nyasar ke sini secara tidak sengaja, ya tidak mengapa. Lewat artikel ini, sobat nantinya akan tahu perihal apa itu Tes STIFIn dan kenapa kita akan sangat membutuhkan si STIFIn ini dalam membantu perencanaan masa depan.


Saya kurang sanggup mendeskripsikan perihal definisi STIFIn secara resminya. Makara akan saya sampaikan sepemahaman saja. Namun tetap berdasar pada sumber-sumber yang relevan.


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Apa itu STIFIn & Tes STIFIn?


STIFin itu ialah sebuah cara/metode untuk mengetahui potensi kecerdasan yang dimiliki oleh sesorang. Karena intinya setiap orang punya potensi kecerdasan yang dikendalikan oleh sebuah Mesin Kecerdasan. Metode ini dikembangkan oleh seorang toko bernama Farid Poniman, bersama kek Jamil Azzaini dan Indrawan Nugroho, yang tergabung dalam sebuah forum pengembangan diri KUBIK Leadership.


Tes STIFIn ini telah melewati riset selama belasan tahun. Dan kini dengan aneka macam peningkatan yang dilakukan, hanya bermodalkan sidik jari, kita sanggup menganalisa mesin kecerdasan yang dimiliki seseorang. Sehingga dengan begitu nanti, kita jadi sanggup tahu apa sebenarnya cetak biru / jalan hidup yang cocok kita tekuni.


Jadi cara yang dilakukan dalam tes STIFIn ini ialah dengan pindai / scan kesepuluh sidik jari tangan.


Dalam konsep STIFIn ini kita akan mengenal 5 jenis Mesin Kecerdasan (sering disingkat juga dengan MK). Yakni antara lain: Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan yang terakhir yaituInstinct


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Setiap orang itu unik dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tidak ada yang benar-benar sama bila ditinjau dari segi karakter. Namun intinya dengan konsep STIFIn ini, seluruh aksara insan sanggup diklasifikasikan ke dalam 5 jenis mesin kecerdasan yang saya sebutkan di atas.


Dengan mengetahui tipe Mesin Kecerdasan yang dimiliki, kita akan sanggup memilih jalan terbaik yang sanggup kita tempuh dalam menjalani kehidupan. Karena tidak jarang ada orang yang gundah dan bertanya-tanya, mau jadi apa sebenarnya saya ini. Nah dengan STIFIn kita sanggup diarahkan untuk sanggup ada di jalur ‘karpet merah’ yang seharusnya. Jalur yang terperinci dengan peluang sukses yang tinggi.


Banyak orang yang telah menghabiskan biaya kebodohan dalam kehidupannya. Apa itu biaya kebodohan?


Secara bebas, saya artikan istilah tersebut sebagai sejumlah materi yang kita keluarkan untuk sesuatu yang bukan jalan terbaik bagi hidup kita. Misal seorang anak sebenarnya mempunyai potensi dalam bidang olahraga, namun oleh orangtuanya dimasukkan ke sebuah pelatihan/les musik atau kursus masak.


Lebih lanjut perihal konsep STIFIn ini, nampaknya tidak akan saya jelaskan di sini. Karena pembahasannya akan sangat panjang. Untuk mengetahui dan mempelajarinya sendiri, sobat sanggup download dan baca Ebooknya di sini.


Atau boleh juga sobat menonton video klarifikasi dari Pak Farid Poniman berikut ini:


Bagaimana? Sudah cukup jelas, kan. Bagi yang tertarik juga untuk ikut test STIFIn (Tangerang), sanggup dengan menekan tombol di bawah ini (chat via WA)


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal
Tes STIFIn di Tangerang

Mekanisme cara Tes STIFIn


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Bagaimana Tesnya? SImpel saja, tes yang dilakukan ialah dengan memindai atau scan kesepuluh sidik jari tangan kiri dan kanan. Scanning-nya memakai sebuah scanner yang telah dirancang khusus untuk melacak mesin kecerdasan yang kita punya.


Dengan Tes STIFIn, sobat sanggup lebih yakin dalam memilih arah tujuan hidup mau dibawa kemana. Lebih lanjut lagi, hasil daripada Tes STIFIn ini sanggup dipakai untuk memilih jurusan pilihan ketika kuliah, pekerjaan menyerupai apa yang harus saya tekuni, mengarahkan potensi talenta anak sedari kecil, bahkan hingga penentuan pasangan hidup yang saling menguatkan, sanggup kita pakai haasil Tes STIFIn sebagai pedoman.


Tes STIFIn hanya dilakukan sekali dalam seumur hidup. Dan sudah sanggup dimulai semenjak usia 3 tahun.


Ini sama sekali bukan ilmu ramal-meramal. Tujuan dari dilakukannya tes ini ialah untuk mencari tahu potensi diri kita yang sebenarnya, lebih condong ke bidang apa. Kita jadi sanggup mengenali diri sendiri.


Sejalan dengan yang telah diungkapkan oleh Sayyidina Ali Bin Abi Thalib, yang berbunyi:


Barang siapa mengenal dirinya maka dia mengenal Tuhannya.


Mengikuti Tes STIFIn ialah salah satu bentuk penyampaian syukur kita akan potensi yang telah diberikan Tuhan pada kita. Bukan lagi mengeluhkan atas apa yang tidak kita punyai.


Setiap orang itu punya kelebihan. Ada orang yang kelebihannya secara fisik dan berpotensi jadi seoarang atlet dunia. Ada orang yang kelebihannya dalam hal intelegnsi, ada orang yang kelebihannya dalam hal seni, agama dan lain-lain.


Kelebihan-kelebihan tersebut dan kecenderungan ke arah mana hidup kita yang sebenarnya harus dipupuk dan tumbuhkan. Jangan malah sibuk memperbaiki kelemahan yang kita punya.


Tingkatkan kelebihanmu hingga jadi seorang ahli, kemudian biarkanlah kelemahanmu itu terlatih secara alami dengan sendirinya.


Berilmu setingkat di atas bersyukur. Bersyukur setingkat di atas bersabar. Terhadap kelemahan kita hadapi dengan bersabar. Terhadap kelebihan kita gunakan dengan bersyukur. Cara bersyukur dan bersabar yang baik memerlukan berilmu. – Farid Poniman


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal
Tes STIFIn di Tangerang

Awal mula saya tahu STIFIn


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Saya tahu perihal STIFIn sebenarnya sudah lama, yakni sekitar tahun 2015. Waktu itu saya tahu sesudah baca postingan blognya Jonru Ginting. Tahu Jonru kan? tau lah ya.. Itu lho yang artis Facebook yang namanya mencuat semenjak Pilpres 2014 lalu. Kalau tidak tau, ya sudah, boleh di-skip kok.


Waktu itu Om Jonru membagikan postingannya perihal jati diri. Judulnya adalah Inilah Rahasia Besar di Balik Ucapan “Gue Mah Gitu Orangnya”. Ya..kalimat “Gua mah gitu orangnya” memang waktu itu sedang viral-viralnya.


Dari postingannya perihal jati diri itu, saya jadi tahu sedikitnya perihal Tes STIFIn. Beliau membagikan sebuah pesan sebenarnya kita harus gembira dengan diri kita sendiri. Dan sah-saja ikut bilang, “Gua mah gitu orangnya”, selagi terkait dengan potensi yang sudah diberikan Allah kepada kita.


Di penggalan selesai artikelnya, Om Jonru menyisipkan sejenis pesan bernada iklan. Bahwa bila ingin mengetahui potensi dan jati diri, lebih baik ikut Tes STIFIn. Namun sama sekali tidak terpikir waktu itu untuk ikut-ikutan tes. Selain alasannya ialah masih belum terlalu banyak cari tahu, saya juga merasa belum butuh saja waktu itu.


Kembali disentil informasi STIFIn


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Dan barulah mulai sekitar awal tahun 2017 saya kembali disentil dengan info seputar STIFIn ini.


Di Facebook, saya berteman dengan salah seorang praktisi bisnis online bernama Om Andro. Nah pada ketika itu, dia sedang rajin-rajinnya share infro terkait STIFIn. Kebetulan dia juga gres ikut Tes STIFIn dengan hasil MK : Insting dan belakangan dia juga jadi promotor STIFIn di daerahnya, Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.


Di status-statusnya, Om Andro sering menjelaskan perihal pentingnya Tes Stifin. Tak jarang dia juga memperlihatkan tips seputar STIFIn menurut mesin kecerdasan masing-masing.


Lama kelamaan, alasannya ialah keseringan sanggup infomrasi terkait STIFIn di timeline facebook, saya pun kembali mencari tahu perihal apa dan bagaimana sih si STIFin ini bekerja. Hingga disebut sebagai cara paling powerfull dalam memilih potensi mesin kecerdasan paling optimal yang ada dalam diri kita.


Adapun saya sendiri juga sebenarnya mengalami kebingunan akan potensi serta mesin kecerdasan apa yang saya punya. Pertanyaan sejenis itu selalu menghampiri otak setiap saatnya.


Saya jadi baca banyak artikel perihal STIFIn, ditambah baca ebook STIFIn yang link downloadnya saya taruh di atas. Lambat laun saya jadi tertarik dan merasa perlu untuk ikut Tes STIFIn juga. Tujuannya tidak lain ingin mengetahui dengan niscaya jalur yang seharusnya saya jalani sebagai arah tujuan hidup.


Karena memang kadang saya masih merasa bingung, saya ini cocoknya menekuni bidang apa. Jujur, saya ialah tipe orang yang mudah loncat-loncat, dari satu bidang ke bidang lain tanpa benar-benar menyelesaikannya. Pernah saya merasa sedikitnya putus asa dengan keadaan tersebut, dan ketika itu saya mendapati bahwa ikut Tes STIFIn ialah solusi yang sanggup saya ambil.


Tes STIFIn di Tangerang


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Mulailah saya mencari informasi terkait STIFIn di Tangerang. Ya, waktu itu sekitar bulan April 2017, saya sedang bekerja di sana.


Akhirnya sesudah mencari info di Internet, saya berhasil menghubungi salah satu promotor STIFIn yang siap tiba ke kontrakan saya untuk membantu proses tes. Namanya Pak Hadi. Kebetulan dia yang ‘memegang’ wilayah Serpong, Tangerang Selatan untuk urusan Tes STIFIn.



Bagi sobat yang juga tinggal di Tangsel / sekitarnya bila ingin Tes STIFIn, sanggup hubungi Pak Hadi via WA dengan klik tombol WA hijau di bawah ini. Langsung terhubung ke beliau.


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal
Tes STIFIn Tangsel


Singkat cerita, waktu itu sesudah janjian sehari sebelumnya, kami pun bertemu. Pak Hadi yang tiba ke kontrakan saya di kawasan Pondok Jagung, Serpong. Makara saya tidak perlu repot-repot keluar. Waktu itu sempurna hari Minggu di bulan April 2017. Dari informasi yang saya dapatkan darinya sesaat sebelum tes, diketahui bahwa proses tesnya hanya sebentar. Tidak lebih dari 5 menit untuk scan sidik jariDan sekitar setengah jam untuk klarifikasi hasil tes dan konsultasi tanya jawab.


Ya tesnya cuma scan sidik jari. Tidak ada tes tertulis atau tes lainnya untuk mengisi aneka macam macam pertanyaan yang bikin pegal.


Harga Tes STIFIn


Untuk harga tes STIFIn sendiri, sesuai dengan yang saya keluarkan waktu itu ialah senilai Rp. 350.000 (Tiga Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Itu ialah harga yang sudah jadi standar dalam Tes STIFIn secara nasional. Tidak boleh dikurangi atau dilebihkan. Begitu kira-kira info yang saya dapatkan.


Selain sanggup hasil tes, saya juga mendapat Buku Penjelasan Hasil Tes STIFIn dan juga Sertifikat Tes STIFIn yang kemudian akan dikirim sesudah dilakukan proses cetak. Ditambah lagi, kita sanggup bonus untuk sanggup selalu bertanya atau berkonsultasi dengan promotor.


Jadi saya kira, nominal uang sejumlah itu cukup layak kita bayarkan untuk mendapat semua hal di atas. Karena hanya sekali seumur hidup.


Prose Tes STIFIn


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Pak Hadi pun mengeluarkan laptop dan scanner yang bentuknya cukup kecil untuk keperluan tes tersebut.


Dan sesudah semuanya dirasa sudah siap, proses tes pun dimulai. Kesepuluh jari ajun dan kiri saya satu persatu dipindai di scanner tersebut. Benar saja, tidak hingga 2 menit proses pindai sudah selesai.


Software STIFIn di laptopnya Pak Hadi pun terlihat sedang ada proses loading. Tanda bahwa data sidik jari saya sedang diolah dan dianalisa. Untuk kemudian akan keluar hasil tes yang memperlihatkan mesin kecerdasan saya yang paling dominan.


Sempat dibuat dag dig dug ser waktu nunggu hasilnya. Bertanya-tanya dalam hati. Seblumnya juga sudah sempat menebak-nebak sih. Bermodal bacaan artikel-artikel dan buku STIFIn, saya berpikir mungkin MK saya itu Feeling. Karena saya orangnya suka gak enakan, dan apa-apa suka kebawa perasaan alias baperan.. haha


Kurang lebih 2-3 menit berselang setelah scanning, hasil pun muncul. Dan apa yang terjadi, ternyata tebakan saya salah. MK saya tidak menyerupai yg saya pikirkan/tebak sebelumnya.


Sedikit kaget juga. Bukan kaget alasannya ialah lihat hasilnya, tapi kaget ketika dengar ucapan Pak Hadi yang seketika itu bilang “Wiihh!” dengan ekspresinya yg agak menyala-nyala. Entah itu verbal orisinil atau dibuat-buat, saya tidak tahu. hehe.


Tp yang terperinci katanya orang dengan MK ini termasuk langka. Dan paling sedikit diantara jenis MK lainnya. Serasa terbang jadinya dibilang begitu. 🙂



 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal



Cocok! I’m the Instinct


Jadi, bagaimana hasil tesnya? MK apa yang paling secara umum dikuasai di diri saya? Baik, di sini akan saya beritahukan lengkap dengan penjelsannya.



 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal



Hasil tes STIFIn saya tersebut di atas adalah INSTINCT atau dalam bahasa Indonesia ditulis INSTING.


Pak Hadi kemudian menjelaskan sekilas perihal bagaimana aksara si Insting ini. Hal pertama yang dia bilang dan saya masih ingat adalah, seorang Insting ini memiliki Indera ke-7Apa pula itu indera ke-7. Yang ke-6 aja perasaan belum punya.. wkwk


Tapi kemudian Pak Hadi menjelaskan lebih lanjut, bahwa Indera ke 7 yang dimaksud ialah dalam hal kekuatan naluri. Seorang Insting mempunyai naluri yang kuat dibanding MK lainnya. Misal dalam hal berfirasat akan terjadi sesuatu, seorang Insting seringkali sempurna dalam memperkirakannya.


Disebutkan pula bahwa orang Insting itu ialah orang yang generalis, serba sanggup dan banyak tahu. Namun di balik keserbabisaanya itu, ia juga serba nanggung. Dapat dengan mudah berpindah ke project lain, tanpa menuntaskan terlebih dahulu project yang sebelumnya digarap.


Ya, kodratnya seorang insting memang menyerupai itu. Ia dilahirkan untuk serba sanggup dalam banyak bidang. Namun tidak benar-benar ahli. Dan hampir tidak ada satu bidangpun yang benar-benar dikuasai secara mendalam. Itulah aksara seorang Insting yang generalis. Berbeda dengan MK lain yang sanggup dengan mudah diarahkan menjadi seorang spesialis dalam bidang-bidang tertentu.


Saat mendengar klarifikasi dari Pak Hadi perihal aksara seorang dengan MK Insting itu, mengangguk-angguk saja saya dibuatnya. Dalam hati berkata, “kok penjelasannya gue banget sih“. Ya saya memang orangnya suka gagal fokus. Waktu di sekolah juga hampir semua pelajaran sanggup saya lahap dengan gampangnya. Tapi tidak ada satupun yang benar-benar saya kuasai secara mendalam dan jadi expert di dalamnya.


Namun ada kelebihan lain dari seorang Insting, yakni mempunyai tingkatan spiritualitas paling tinggi dibanding yang lainnya. Orientasi dan kemestrinya bukan mengarah kepada uang, tapi pada kebahagiaan. Orang Insting itu yang penting bahagia. Salah seorang promotor STIFIn yang saya kenal di Facebook pernah berujar bahwa do’anya orang Insting itu tembus hingga ke langit.. hihi. Makara jangan main-main ya sama orang Insting. 😀


Orang insting juga mempunyai sifat cari amannya saja. Tidak menyukai konflik, cocok dan seringkali jadi pelerai yang mendamaikan.


Dalam hal kepemimpinan, orang Insting juga akan lebih cocok dan optimal bila memegang tugas sebagai wakil ketua. Jika harus mengambil pola sebagai role model, maka sosok yang kiranya cocok ialah Pak Wapres Jusuf Kala. Beliau ialah orang dengan mesin kecerdasan Insting. Kita tahu Pak JK ini sudah 2 kali sukses menduduki posisi sebagai wakil presiden dengan presiden yang berbeda.



 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal


Untuk urusan sekolah dan bidang karir yang cocok dan sebaiknya diambil oleh seorang Insting ialah sbb:



Sekolah : agama, jasa kemanusiaan, musik, culinery, perhotelan, jurnalisk, pengetahuan umum, performance,  ilmu/keahlian yang perlu naluri,  ilmu charity, dll


Karir : spiritualis, pelayan masyarakat, mediator, akvis, LSM, ars/pemusik serba-bisa, chef,  ajun untuk semua posisi dan semua industri,  wartawan, kolumnis,  generalis, presenter serba-bisa, penjaga gawang bernaluri,  penggiat kemanusiaan, dll


Tambahan lagi, Pak Hadi juga sempat bilang bahwa orang Insting itu orangnya punya kelebihan rela berkorban untuk orang lain. Maka dari itu jangan heran kalau orang Insting uangnya habis bukan untuk keperluan dirinya, tapi seringkali untuk kebutuhan orang lain. Makanya orang jenis ini sangat cocok bergerak dalam bidang charity dan keagamaan.


Lebih lanjut perihal klarifikasi Tes STIFIn Insting oleh Pak Farid Poniman



Saya Menyesal ikut Tes STIFIn


Ya, pada kesudahannya memang yang namanya penyesalan akan tiba di ujung/akhir. Kalau di awal itu namanya registrasi. Saya menyesal ikut tes STIFIn ini. Menyesal kenapa tidak dari dulu melakukannya, ketika pertama kali tahu. Sudah cukup banyak barangkali biaya kebodohan yang saya keluarkan alasannya ialah merasa gundah dengan jalan hidup niscaya yang harus saya pilih. Sering gagal fokus dalam menuntaskan sesuatu pekerjaan.


Tapi tentu tidak ada gunanya menyesal, apalagi alasannya ialah menganggap telah terlambat melaksanakan tes STIFIn. Allah niscaya sudah mempersiapkan yang terbaik. Alhamdulillah kini berkat STIFIn, jalur menuju karpet merah saya semakin terlihat.


Habis tes STIFIn, terus ngapain?


Seperti telah saya sebutkan sebelumnya, bahwa hasil tes STIFIn yang telah dilakukan itu sanggup jadi tumpuan untuk memilih pilihan. Pilihan dalam memilih jalan hidup yang gue banget. Jadi seyogyanya hasil tes yang telah didapat itu dipelajari dan sebisa mungkin kita ikuti tips-tips dalam mengoptimasi mesin kecerdasan yang kita punya.


Satu lagi yang paling besar lengan berkuasa ialah lingkungan. Dalam konsep STIFIn, kita menganut paham dan rumus yang menyebutkan bahwa => Fenotif = 20% Genetik + 80% Lingkungan. Karakter bawaan gen selamanya tidak akan berubah secara kodrat.


Namun bila lingkungan tempat tinggal tidak mendukung, maka potensi kecerdasannya sanggup saja tidak teroptimasi secara optimal. Makara pilihlah lingkungan yang benar-benar mendukung dalam proses optimalisasi mesin kecerdasan kita.


Makanya tidak heran ada beberapa kasus orang yang sesudah dites dengan metode STIFIn, merasa hasilnya sangat jauh dari yang sebenarnya dia alami. Hal itu sanggup saja terjadi alasannya ialah dipengaruhi oleh lingkungan yang kurang mendukung.


Misal seorang Insting itu dikenal banyak temannya. Namun bila ada kasus seorang insting mempunyai hanya sedikit teman, berarti hampir niscaya lingkungannya kurang mendukung.


Selalu konsultasikan setiap keluhan dan pertanyaan kepada promotor. Insya ALlah mereka para promotor akan menjawab dan melayani dengan baik.


Alhamdulillah saya sendiri, berkat pedoman STIFIn ini, atas Izin Allah tentunya, kini saya merasa sudah ada dalam kehidupan yang gue banget itu. Saya sudah menemukan lingkungan yang mendukung mesin kecerdasan seorang Insting. Alhamdulillah.


Penutup


Baik, barangkali itulah pengalaman saya ketika melaksanakan tes STIFIn yang sanggup saya ceritakan sekarang. Di penggalan epilog ini, kembali ingin saya tekankan bahwa tujuan dari tes STIFIn itu sendiri ialah untuk memperlihatkan jalur cemerlang yang harusnya kita jalani. Sebuah jalur karpet merah milik kita sendiri. Dengan begitu, kita jadi sanggup lebih terarah dalam menjalani hidup.


Hidup itu harus direncanakan, dan kita harus tahu petanya hingga mencapai tujuan. Bayangkan sebuah bus antar kota, niscaya tujuannya terperinci kan. Dengan begitu bus tersebut sanggup hingga di tujuan dengan melewati jalan yang memang seharusnya dilewati. Coba kalau tidak punya tujuan, bus tersebut berjalan terus tanpa tahu mau kemana dan gundah jalur mana yang harus ditempuh. Akhirnya hannya muter di situ-situ saja.


Begitulah kira-kira tugas dari tes STIFIn sendiri. Fungsinya sebagai penentu tujuan dan menyediakan petanya.


Baik, di sini tentu kapasitas saya bukan sebagai motivator atau penceramah. Hanya seorang yang berusaha membagikan setiap pengalaman hidup yang dianggapnya sanggup bermanfaat bagi orang lain. Dan semoga postingan ini bermanfaat.


Silakan bagi sobat yang ingin melaksanakan tes STIFIn, sanggup cari info-info promotor di kota sobat masing-masing. Hanya sekali seumur hidup. Jangan hingga sobat terlalu banyak mengeluarkan biaya kebodohan. Segeralah temukan jalur karpet merahmu. Adapun buat yang tinggal di Tangerang, sanggup menghubungi promotor saya via WA dengan mengklik tombol di bawah ini.



Pak Hadi (Promotor STIFIn Tangerang Selatan)


 Jika sobat berkunjung ke artikel ini lewat pencarian Google dengan kata kunci STIFIn atau Pengalaman Tes STIFIn di Tangerang – Dan Akhirnya Saya Menyesal



Sekian postingan ini. Terima kasih.


Advertisement

Iklan Sidebar