Melalui halaman ini saya mengutarakan keluhan selama memakai jasa transportasi Kereta Api, Tentang tarifnya kereta api ekonomi pemanis itu lho... yang naik 100%, kenapa sih harganya tidak di samakan saja dengan kereta api yang setiap hari kita gunakan Rp90an ribu, ini fasilitasnya sama saja tapi harganya Rp180 ribu, hmm... gedek gedek aku.
Selama ini saya memang sering memakai jasa transportasi kereta api, lantaran memang harganya murah. Pas dengan kantong saya sebagai rakyat kecil, tidak punya pekerjaan tetap (pura pura miskin). Seperti biasa setiap lebaran saya selalu memakai Kerata Api dari Bandung jawa barat ke Solo atau ke Sragen jawa tengah.
Kalau hari biasa saya sanggup mendapat tiket reguler kereta api Pasundan Rp94.000 atau Kahuripan Rp84.000 kelas ekonomi. Tapi jikalau sudah menjelang hari raya Lebaran atau masa liburan Natal dan Tahun baru, tiket kereta api H-30 ludes entah kemana, sehingga sebagai solusi semoga masyarakat sanggup terlayani sanggup mudik atau liburan oleh pihak PT. KAI menyedikan kereta api tambahan, tapi harganya itu lho.. menjadi Rp180.000, memang ada potongan harga tapi cuma Rp7.000 itu sangat kecil, tidak ngaruh..
Kalau satu atau 2 orang mungkin ini tidak terlalu menjadi pikiran, tapi jikalau kita membawa istri dan 2 anak pulang pergi total harga sekitar Rp1,5 juta soalnya di dalam kereta masih makan yang harganya Rp35.000 dan minuman botol air mineral yang biasanya Rp2000 menjadi Rp5000. Hadeuh... terasa benar nih mahalnya...
Yang Menjadi Pertanyaan Bagi Saya & Mungkin Juga Masyarakat Umum: "KENAPA HARGANYA HARUS NAIK 100%, TIDAK BISAKAH KALAU HARGANYA DI SAMAKAN?" padahal fasilitasnya sama saja, hal ini mumbuat masyarakat akan berasumsi bahwa PT. KAI memanfaatkan situasi untuk megeruk laba di tengah kesulitan.
Kenapa saya bilang di tengah kesulitan? lantaran untuk mendapat tiket kereta kami harus melek dulu menunggu jam 12 malam untuk reservasi tiket hari berikutnya mendekati hari H (pengalaman dikala lebaran).ketika mengisi data keluarga kemudian klik Pesan, sistem eksklusif error kemudian kami harus memualai dari awal lagi dan hasilnya tidak kebagian.
Kalau masa liburan Natal dan Tahun Baru 2018 ini agak sedikit longgar, saya masih sanggup pesan dan mendapat tiket kereta api pemanis H-10 walaupun harganya dinaikkan 100%. Mungkin anda akan bertanya kenapa tidak pesan H-90 saja? kan sudah boleh di pesan 3 bulan sebelumnya.
Ya bisalah jikalau berangkat sendiri, tapi inikan melibatkan anggota keluarga yang lain, ada yang bekerja yang belum niscaya liburnya kapan, ada yang masih sekolah yang pengumuman liburnya seminggu sebelumnya gres di umumkan.
Kembali ke Inti goresan pena ini, Tentang tiket kereta api Tambahan yang harganya naik 2 kali lipat, tidak bisakah di samakan dengan harga kereta api reguler yang biasa di pakai setiap hari oleh PT. KAI? Kami masyarakat sangat mengharapkan dan menunggu pihak PT.KAI kedepannya untuk menurunkan harga kereta api tambahan,
Kalaupun tidak sanggup turun, tolong dong fasilitasnya dibedakan minimal yang kelas ekonomi gerbong pemanis disamakan dengan kelas bisnis reguler ibarat kawasan duduk yang menghadap kedepan semua, waktu tempuh 2 jam lebih cepat atau gimanalah...
Selama ini saya memang sering memakai jasa transportasi kereta api, lantaran memang harganya murah. Pas dengan kantong saya sebagai rakyat kecil, tidak punya pekerjaan tetap (pura pura miskin). Seperti biasa setiap lebaran saya selalu memakai Kerata Api dari Bandung jawa barat ke Solo atau ke Sragen jawa tengah.
Kalau hari biasa saya sanggup mendapat tiket reguler kereta api Pasundan Rp94.000 atau Kahuripan Rp84.000 kelas ekonomi. Tapi jikalau sudah menjelang hari raya Lebaran atau masa liburan Natal dan Tahun baru, tiket kereta api H-30 ludes entah kemana, sehingga sebagai solusi semoga masyarakat sanggup terlayani sanggup mudik atau liburan oleh pihak PT. KAI menyedikan kereta api tambahan, tapi harganya itu lho.. menjadi Rp180.000, memang ada potongan harga tapi cuma Rp7.000 itu sangat kecil, tidak ngaruh..
Kalau satu atau 2 orang mungkin ini tidak terlalu menjadi pikiran, tapi jikalau kita membawa istri dan 2 anak pulang pergi total harga sekitar Rp1,5 juta soalnya di dalam kereta masih makan yang harganya Rp35.000 dan minuman botol air mineral yang biasanya Rp2000 menjadi Rp5000. Hadeuh... terasa benar nih mahalnya...
Yang Menjadi Pertanyaan Bagi Saya & Mungkin Juga Masyarakat Umum: "KENAPA HARGANYA HARUS NAIK 100%, TIDAK BISAKAH KALAU HARGANYA DI SAMAKAN?" padahal fasilitasnya sama saja, hal ini mumbuat masyarakat akan berasumsi bahwa PT. KAI memanfaatkan situasi untuk megeruk laba di tengah kesulitan.
Kenapa saya bilang di tengah kesulitan? lantaran untuk mendapat tiket kereta kami harus melek dulu menunggu jam 12 malam untuk reservasi tiket hari berikutnya mendekati hari H (pengalaman dikala lebaran).ketika mengisi data keluarga kemudian klik Pesan, sistem eksklusif error kemudian kami harus memualai dari awal lagi dan hasilnya tidak kebagian.
Kalau masa liburan Natal dan Tahun Baru 2018 ini agak sedikit longgar, saya masih sanggup pesan dan mendapat tiket kereta api pemanis H-10 walaupun harganya dinaikkan 100%. Mungkin anda akan bertanya kenapa tidak pesan H-90 saja? kan sudah boleh di pesan 3 bulan sebelumnya.
Ya bisalah jikalau berangkat sendiri, tapi inikan melibatkan anggota keluarga yang lain, ada yang bekerja yang belum niscaya liburnya kapan, ada yang masih sekolah yang pengumuman liburnya seminggu sebelumnya gres di umumkan.
Kembali ke Inti goresan pena ini, Tentang tiket kereta api Tambahan yang harganya naik 2 kali lipat, tidak bisakah di samakan dengan harga kereta api reguler yang biasa di pakai setiap hari oleh PT. KAI? Kami masyarakat sangat mengharapkan dan menunggu pihak PT.KAI kedepannya untuk menurunkan harga kereta api tambahan,
Kalaupun tidak sanggup turun, tolong dong fasilitasnya dibedakan minimal yang kelas ekonomi gerbong pemanis disamakan dengan kelas bisnis reguler ibarat kawasan duduk yang menghadap kedepan semua, waktu tempuh 2 jam lebih cepat atau gimanalah...
Advertisement