Tata Cara Shalat Istikharah – Assalamualakum sobat sekalian, di artikel kali ini inspirilo telah membahas secara lengkap mengenai Shalat Istikharah. Kata Istikharah secara bahasa berasal dari kata ‘Khyar”. Dalam bahasa Arab, kata ini mempunyai makna ‘baik’ dan mewakili segala hal yang dianggap baik. Dan istikharah sendiri berarti mencari yang baik-baik atau menentukan yang terbaik. Inilah esensi penting dari makna istikharah itu sendiri.
Shalat Istikharah ini merupakan salah satu bentuk amalan sunnah yang secara otentik telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Meski tak hingga dihukumi wajib, shalat istikharah sangatlah dianjurkan untuk dilakukan. Terlebih dalam pengambilan keputusan di antara 2 pilihan atau lebih yang meragukan.
Sebagaimana hadits Nabi yang artinya
“jika ada salah seorang di antara kalian mempunyai niat dalam suatu urusan maka lakukanlah sholat sunnah sebanyak dua rakaat yang bukan termasuk dalam sholat wajib kemudian berdoalah kepada Allah SWT.” (HR. Bukhori)
“Tidak akan kecewa orang yang melaksanakan shalat istikharah, tidak akan menyesal orang yang bermusyawarah, dan tidak akan kekurangan orang yang suka berhemat.” (Hr. Thabrani).
Sejalan dengan arti dari kata Istikharah, tujuan dan maksud dilakukannya shalat Istikharah yaitu menentukan mana yang sekiranya baik dari Allah.
Dan di artikel ini telah kami sajikan klarifikasi perihal shalat istikharah itu sendiri. Mulai dari bacaan niat, doa istikharah, waktu pelaksanaan shalat dan tata cara shalat istikharah dengan selengkap mungkin.
Secara keseluruhan, terbagi jadi 2 kepingan besar. Bagian pertama fokus pada pengertian shalat istikharah secara istilah, tata cara shalat, bacaan niat dan doa istikharah itu sendiri. Yang mana hal itu tentu berkaitan dengan teknis .
Dan kepingan kedua yaitu lebih menjelaskan perihal makna, keindahan, keutamaan dan fadilah melaksanakan shalat istikharah tersebut sebagai sebuah amalan.
Baca juga : Kumpulan Doa Sehari-hari
Pengertian Shalat Istikharah
Tata cara shalat istikharah – Shalat istikharah yaitu shalat yang dikerjakan guna memohon diberikan petunjuk dan keputusan terbaik pada Allah SWT. Atas kebingungan/keraguan dalam menentukan pilihan di antara beberapa pilihan yang ada dalam sebuah kasus masalah. Dalam urusan usaha, pekerjaan hingga perjodohan atau pasangan hidup. Baik itu menyangkut kepentingan pribadi ataupun umum.
Ketika kita diliputi perasaan ragu untuk mengambil satu keputusan yang dirasa penting, maka sungguh tidak ada daerah lain untuk mengadu selain pada Allah SWT. Dan tata cara shalat istikharah yaitu bentuk perwujudannya yang sudah dicontohkan Rasulullah.
Jadi ketika kita dihadapkan pada dua pilihan atau lebih atas sebuah perkara, dan galau mau pilih yang mana terbaik untuk dilakukan, maka disunnahkan melaksanakan shalat Istikharah.
Berapa rakaat shalat istikharah dikerjakan?
Sama menyerupai shalat sunnah pada umumnya, jumlah bilangan rakaat shalat istikharah paling sedikit 2 rakaat dan paling banyak yaitu 12 rakaat (total 6 salam). Tapi ada beberapa ulama juga yang beropini bahwa jumlah rakaat istikharah ini tidak ada batasan pastinya.
Bacaan Niat Shalat Istikharah
Untuk menunaikan kasus yang baik tentu terlebih dahulu harus kita dahului dengan niat. Terlebih lagi untuk urusan shalat, baik itu yang wajib (5 waktu) maupun shalat sunnah, menyerupai shalat istikharah.
Niat juga merupakan salah satu syarat sahnya shalat yang dilakukan. Karenanya jangan hingga lupa untuk benar-benar meniatkan shalat yang ditunaikan. Untuk bacaan niat dalam tata cara shalat istikharah itu sendiri sangat simpel untuk diingat. Berikut yaitu lafadz bacaannya.
USHALLI SUNATAN ISTIKHARATI RAK‘ATAINI LILLAHI TA’ALA
Artinya:
Aku niat Shalat sunah Istikharah dua (2) rakaat alasannya Allah ta’ala.
Tata Cara Shalat Istikharah Mohon Petunjuk Sesuai Sunnah
Sebelum menginjak pada pembahasan tata cara Shalat Istikharah, ada hal-hal yang perlu kita perhatikan sebelum menunaikan shalat. Hal itu tidak lain yaitu berkaitan dengan kebersihan/sucinya diri dan daerah sholat dari banyak sekali najis. Diniatkan juga dengan setulus hati bahwa shalat yang dikerjakan semata alasannya Allah dan mengharap ridhonya.
Hal tersebut perlu dilakukan semoga kita benar-benar bisa mendapatkan keutamaan dari shalat itu sendiri. Dan yang lebih penting yaitu shalat kita bisa diterima oleh Allah SWT. Aamiin.
Kita tahu bahwa shalat yaitu sebuah ibadah utama setiap muslim. Dijalankan dengan bacaan dan gerakan tertentu sesuai rukunnya, yang dimulai dengan takbiratul ihram dan diakhiri dengan salam. Dan sebagaimana shalat pada umumnya, baik itu yang wajib maupun yang sunnah, tata caranya kurang lebih sama.
Adapun yang menjadi pembeda yakni hanya terletak pada bacaan niat. Niat tata cara shalat istikharah yaitu menyerupai tertulis di atas.
“Aku niat shalat sunnah istikharah dua rakaat, alasannya Allah ta’ala.”
Adapun surah yang dianjurkan untuk dibaca ba’da Al-Fatihah yakni surah Al-kafirun (rakaat 1) dan Surah Al-Ikhlas (rakaat 2). Namun itu tidak mutlak, boleh dan sah-sah saja membaca surah lainnya yang dikehendaki.
Berikut yaitu tata cara shalat istikharah secara ringkas dan runut sesuai rukunnya.
- Niat
- Takbiratul ihram, diikuti doa iftitah
- Baca surah wajib Al Fatihah
- Membaca surah dalam Al-Quran. Dianjurkan membaca Al Kafirun.
- Rukuk dengan bacaannya + tuma’ninah
- I’tidal dengan bacaannya + tuma’ninah
- Sujud dengan bacaannya + tuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud + tuma’ninah
- Sujud kedua tuma’ninah
- Berdiri lagi untuk menunaikan rakaat kedua
- Membaca surat Al Fatihah
- Baca surah Al Qur’an, lebih utama membaca Surat Al Ikhlas
- Rukuk + tuma’ninah
- I’tidal + tuma’ninah
- Sujud tuma’ninah
- Duduk diantara dua sujud + tuma’ninah
- Sujud kedua dengan tuma’ninah
- Tasyahud / tahiyat tamat dengan tuma’ninah
- Salam
Itulah tatacara shalat istikharah secara ringkas sesuai sunnah Rasulullah SAW. Setelah menjalankannya, tentu tidak boleh eksklusif beranjak begitu saja dari daerah shola. Bacalah doa istikharah yang mengandung banyak sekali keutamaan.
Bacaan Doa Shalat Istikharah (Arab, Latin dan Artinya)
Segera sesudah menuntaskan seluruh runutan tata cara shalat istikharah, tentu yang harus dilakukan yaitu berdoa. Namun sebelumnya dianjurkan untuk memperbanyak bacaan dzikir. Beberapa amalan bacaan dzikir yang dianjurkan untuk diperbanyak adalah:
- istighfar, shalawat atas Nabi Muhammad SAW atau sholawat Ibrahimiyah, bacaan tahmid, tashbih, takbir dan tahlil.
Kemudian dilanjut dengan memanjatkan doa khusus, yaitu doa Istikharah. Berikut yaitu lafadz bacaan doa istikharah beserta transliterasi dalam goresan pena latin dan artinya dalam bahasa Indonesia.
Adapun doa di bawah ini juga bisa dibaca oleh orang yang memang berhalangan untuk menunaikan tata cara shalat istikharah. Seperti halnya perempuan yang sedang haid / tiba bulan, maka boleh hanya dengan membaca doa istikharah di bawah ini.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIIM, ALLAHUMMA INNII ASTAKHIRUKA BI’ILMIKA WA ASTAQDIRUKA BIQUDRATIKA WA AS-ALUKA MIN FADHIKAL ‘AZIM. FAINNAKA TAQDIRU WALAA AQDIRU, WAT’LAMU WALAA A’LAMU WA ANTA ‘ALLAMUL GHUYUUBI. ALLAHUMMA INKUNTA TA’LAMU ANNA HADZAL AMRA KHAIRUN LII FII DIINII WAMA’AASYII WA’AQIBATI AMRII, FAQDIRHU LII WAYASSIRHU LII TSUMMA BAARIK LII FIIHI WA INKUNTA TA’LAMU ANNA HAADZAAL AMRA SYARRUN LII FII DIINII WAMA’AASYII WA’AAQIBATI AMRII FASRIFHU ‘ANNII WASHRIFNII ‘ANHU WAAQDUR LIYAL KHAIRA HAISTU KAANA TSUMMA ARDHINII BIHI.
Artinya :
“Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang. Ya Allah, hamba memohon petunjuk yang baik dengan pengetahuan-Mu. Aku memohon kekuatan dengan kekuatanmu. Aku memohon kemurahan-Mu yang agung, alasannya Engkau Maha Kuasa sedang saya tidak kuasa. Engkau Maha Mengetahui sedang saya tidak mengetahui, Engkau Maha Mengetahui sesuatu yang ghaib.
Ya Allah, jikalau Engkau mengetahui bahwa problem ini (sebutkan disini problem yang dimaksud) baik bagiku, untuk agamaku, penghidupanku, & masa depanku, maka berikanlah ia padaku dan mudahkan bagiku, kemudian berkahilah bagiku.
Dan bila Engkau mengetahui gotong royong hal itu jelek bagiku, untuk agamaku, penghidupanku, dan hari depanku, maka jauhkanlah dariku dan jauhkanlah saya darinya, dan karuniailah saya kebaikan di mana pun saya berada, kemudian jadikanlah saya orang yang ridha dengan pinjaman itu.”
Nah itulah tadi bacaan doa istikharah lengkap dengan artinya dalam bahasa Indonesia sebagai kepingan dari tata cara shalat istikharah. Doa tersebut berisi pengharapan dan penyerahan penuh pada Allah SWT atas urusan yang kita hadapi. Dalam doa tersebut juga menggambarkan betapa lemahnya kita sebagai makhluk. Dan sunggu tidak ada daya dan upaya jikalau bukan alasannya Allah.
Sebagaimana dijelaskan oleh Syekh Wahbah Az-Zuhaili, disunnahkan bagi kita sebelum membaca doa di atas mengawalinya dengan hamdalah dan Shalawat Nabi. Pun begitu ketika doanya selesai, kita akhiri dengan shalawat dan hamdalah.
Waktu Pelaksanaan Shalat Istikharah
Banyak orang yang masih galau kapan sebenarnya waktu yang sempurna untuk melaksanakan shalat istikharah. Dan kapan pula waktu yang tidak boleh untuk melaksanakan shalat istikharah?.
Beberapa pertanyaanpun seringkali muncul seperti, “bolehkah shalat istikharah di pagi hari, sesudah isya, sesudah dzuhur atau sebelum tidur? Ada juga yang menanyakan, “Apakah sholat istikharah harus tidur dulu?” Lebih lanjut lagi ada juga pertanyaan perihal bagaimana tanda/pertanda shalat istikharah terjawab? Apakah selalu lewat mimpi? Dan lain sebagainya.
Untuk itu mari kita bahas lebih dalam perihal waktu pelaksanaan shalat istikharah ini.
Jadi terkait waktu pelaksanaan shalat istikharah ini sanggup dilakukan kapan saja, baik itu siang hari maupun malam hari. Dengan catatan tidak dilakukan pada waktu-waktu yang memang tidak boleh untuk shalat.
Kendati demikian, shalat istikharah akan lebih afdhal jikalau ditunaikan di sepertiga malam terakhir. Sama menyerupai halnya shalat tahajjud. Karena kita tahu sendiri bahwa sepertiga malam terakhir yaitu waktu paling mustajab untuk kita bermunajat dan memohon pertolongan pada-Nya.
Selain itu di tengah keheningan malam, di ketika kebanyakan orang tertidur lelap akan lebih membuat kita khusyuk dalam menunaikan shalat.
Di bawah ini yaitu klarifikasi detail dari narasumber kredibel, yakni Ustad Ahmad Sarwat terkait waktu Shalat Istikharah.
Assalamu’alaikum wr wb
Ustadz Ahmad Sarwat Lc, yang dimuliakan Allah SWT, InsyaAllah. Saya mau bertanya, kapankah kita sebaiknya m shalat istikharah dan dari segi waktunya apakah shalat Istikharoh ada batasan waktu? Seperti hanya dikerjakan pada waktu qiyyamullail dan sebagainya. Dan apakah jawabannya selalu lewat mimpi?
Jawaban:
Sholat istikharah boleh dilaksanakan kapan saja, baik siang maupun malam. Kalau dilakukan malam hari pada ketika shalat tahajjud alasannya memang waktu menyerupai itu sangat utama. Namun pada dasarnya yaitu ketika kita menghadapi problem yang berat maupun yang ringan. Dalam hadis Rasulullah SAW bersabda:
“Apabila salah seorang diantar kalian berniat melaksanakan suatu urusan, hendaklah ia sholat dua raka’at yang bukan fardhu kemudian hendaklah ia berdo’a , “Allahumma…” (HR Bukhari)
Dalam hadits tersebut dijelaskan waktunya yaitu boleh kapan saja dan tidak terikat. Oleh alasannya itu Imam An-Nawawi berkata, “Istikharah disunnahkan dilaksanakan di segala kondisi sebagaimana dijelaskan oleh nash hadis di atas.” (Al-Adzkar) hal tersebut juga dikemukakan oleh Ibnu Hajar Al-Asqolani (Fathul Bari 11/184)
Dalam hadis tidak dijelaskan bagaimana balasan akan diberikan, meskipun Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar menyatakan hendaklah orang tersebut menentukan sesuai dengan pilihan hatinya (hatinya menjadi condong terhadap suatu pilihan sesudah sholat).
Tetapi pendapat tersebut ditentang oleh sejumlah ulama alasannya hadis yang menjadi acuan Imam Nawawi yaitu hadis dhoif. Para ulama hanya menegaskan bahwa jangan menentukan pilihan yang ada sebelumnya yang hanya berdasarkan kepada hawa nafsu (Fathul bari 11/187)
Yang seharusnya dilakukan adalah, sesudah kita melaksanakan sholat istikharah kita pilih mana yang terbaik (berazam) dan meyerahkan segala urusannya pada Allah. Karena kalau pilhan tersebut yaitu pilihan yang terbaik, maka Allah akan memudahkannya bagi orang tersebut dan akan memberkahinya.
Tetapi jikalau hal tersebut yaitu sebaliknya maka Allah akan memalingkannya dan memudahkan orang tersebut kepada kebaikan dengan izin-Nya. (Bughyatul Mutathowwi’ Fi Sholat At-Tathowwu’ hal 105)
Kami tidak mendapatkan dalil shohih yang menjelaskan perihal batasan minimum maupun maksimum pelaksanaan sholat istikharah. Sedangkan hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu sunni dari Anas r.a. ia berkata:
Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Anas, apabila engkau berniat melaksanakan suatu urusan, maka minta pilihan pada tuhanmu mengenai urusan tersebut tujuh kali, kemudian perhatikan mana urusan yang pertama dipilih oleh hatimu, alasannya kebaikan ada padanya.”
Hadis di atas dihoif sebagaimana dikemukakan oleh Ibnu Hajar, “Sanadnya dhoif sekali.” (Fathul Bari 11/187). Al-Iroqi berkata, “Mereka (para rowi) memang populer tetapi di antara mereka ada rowi yang populer dengan kedhoifannya (bahkan sangat dhoif) yaitu Ibrohim bin Al-Baro” (Kitab Al-Adzkar An-Nawawi dan Tuhfatul Abror As-Suyuthi hal 162-163)
Bagaiamana gejala istikharah terjawab? Apakah Jawaban Shalat Istikharah Selalu Lewat Mimpi?
Tidak ada satu keterangan pun yang menjelaskan bahwa hasil dari sholat istikharah akan ada pada mimpi. Sejumlah ulama di antaranya Imam An-Nawawi menyatakan bahwa pilihan akan diberikan kepada orang yang melaksanakan sholat tersebut dengan dibukakan hatinya untuk mendapatkan atau melaksanakan suatu hal.
Tetapi pendapat ini ditentang oleh sejumlah ulama diantaranya Al-‘Iz bin Abdis-Salam, Al-Iroqi dan Ibnu Hajar. Bahwasanya orang yang telah melaksanakan sholat istikharah hendaklah melaksanakan apa yang telah diazamkannya, baik hatinya menjadi terbuka maupun tidak tidak.
Ibnu Az-Zamlakani berkata, “Apabila seseorang melaksanakan sholat istikharah dua rakaat alasannya sesuatu hal, maka hendaklah ia mengerjakan apa yang memungkinkan baginya, baik hatinya menjadi terbuka untuk melakukannya atau tidak. Karena sesungguhnya kebaikan ada pada apa yang ia lakukan meskipun hatinya tidak menjadi terbuka.” Beliau beropini alasannya dalam hadis Jabir tidak dijelaskan adanya hal tersebut (Thobaqot Asy-Syafi’iyah/ Ibnu As-Subki 9/206).
Sedangkan hadis Anas bin Malik yang dijadikan alasan oleh Imam Nawawi didhoifkan oleh sejumlah ulama (Fathul Bari 11/187)
Wallahu a’lam
Shalat Istikharah begitu mempunyai kedudukan yang penting. Rasulullah Muhammad SAW pun mengajarkan para sahabat dan kita semua untuk selalu menunaikannya manakala mengalami keraguan dalam menentukan pilihan.
Dengan melaksanakan tata cara shalat istikharah di atas juga sebagai bentuk ungkapan berserah diri dari kita pada Allah SWT yang maha segalanya. Dengan memohon petunjuk dan yang terbaik dari-Nya. Yakinlah Allah akan memilihkan yang terbaik dan menuntun kita dijalan-Nya yang lurus.
Keutamaan Shalat Istikharah
Banyak sekali keutamaan yang bisa kita peroleh dengan menjalankan Shalat Istikharah. Yang paling utama sesuai tujuannya yaitu bisa menghilangkan rasa bimbang atau ragu dalam hati. Dalam rangka menentukan pilihan terbaik pada sebuah perkara.
Lebih dari itu, shalat istikharah juga bisa jadi sebagai perisai seorang muslim untuk terhindar dari kesesatan dan perilaku teledor. Dengan begitu kehidupannya pasti akan lebih terarah dengan baik dan jauh dari rasa sesal yang menyesakkan.
Mengerjakan shalat istikharah juga tidak cukup hanya sekadar pelaksanaannya saja. Hati kita juga harus senantiasa istiqomah dan berserah diri sepenuhnya pada Allah SWT sebagai sang maha pemberi yang terbaik.
Adapun lebih lengkapnya di bawah ini yaitu beberapa keutamaan yang terkandung dalam Shalat Istikharah berikut ini.
1. Sebagai media berserah diri pada Allah SWT
Shalat Istikharah sanggup menuntun dan mengarahkan hati kita untuk selalu berharap hanya pada Allah SWT. Dan juga menyerahkan segalanya yang terbaik hanya pada-Nya. Dengan menjalankannya, InsyaAllah apa yang kita kerjakan nantinya akan ada dalah ridhonya Allah.
Seringkali kita temui insan yang memaksakan dalam pengambilan keputusan tanpa melibatkan Allah di dalamnya. Hanya alasannya berpatokan pada ego dan keinginan pribadi. Padahal apa yang berdasarkan kita baik, belum tentu baik di mata Allah. Begitupun sebaliknya, apa yang kita tidak suka barangkali jadi jalan terbaik yang seharusnya kita ambil. Inilah salah satu pentingnya menjalankan shalat istikharah.
Sekali kali tdk akan menimpa kami melainkan apa yg telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah-lah orang-orang yg beriman harus bertawakal” (QS At Taubah: 51)
2. Memberikan ketenangan hati
Tata cara shalat istikharah – Tatkala kasus menghampiri, tidak jarang orang akan tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Sifat tersebut terang tidak baik dan hanya akan membuat permasalahan menjadi semakin kalut.
Apa yang kita butuhkan yaitu ketenangan hati dan berpikir dengan jernih. Karena dengan hal tersebut, kasus sebesar apapun akan terasa ringan. Terlebih jikalau kita menyerahkannya pada Allah SWT diselingi dengan perjuangan yang kita lakukan.
Dengan berpikir jernih dan hati yang tenang, InsyaAllah solusi dan pilihan terbaik bisa kita dapatkan. Beda halnya jikalau pikiran dan perilaku kita yang tergesa-gesa, pastinya akan jauh dari ketenangan dan kejernihan dalam berpikir. Yang mana efeknya kita akan sering dibentuk panik dan takut.
Lewat Istikharah salah satunya, kita bisa upayakan untuk menerima ketenangan hati tersebut. Ust. Nashrullah sering sekali menyebutkan bahwa kekayaan sesungguhnya yaitu ‘ketenangan hati’, bukan uang.
Jadi mari kita upayakan hal tersebut dengan merutinkan shalat istikharah mana kala mendapati kasus dalam hal apapun.
3. Memberikan keyakinan yang mantab
Fungsi shalat istikharah itu sendiri juga bukan hanya kita meminta dipilihkan hal terbaik dari Allah SWT. Lebih dari itu shalat istikharah juga mempunyai peranan dalam menunjukkan keteguhan hati terhadap pilihan / opsi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Oleh karenanya, dianjurkan untuk menunaikan shalat ini tidak hanya sekali atau dalam satu waktu. Melainkan bisa lebih dari itu untuk menerima keyakinan yang berlebih.
Untuk itu bagi yang hatinya masih ragu akan sebuah pilihan, maka rutinkanlah shalat istikharah ini. Sebagai sarana kita untuk membentuk keyakinan yang mantab. Karena terkadang balasan dari Allah juga tidak instan bisa kita terima secara instan begitu saja.
4. Menjaukan dari bisikan Syetan yang menyesatkan
Syetan yaitu musuh yang akan senantiasa menarik hati insan untuk terjerumus pada jurang kesesatan. Ia tidak akan bosan-bosannya mengganggu kita dengan bisikan-bisikannya semoga semakin jauh dari jalan Allah. Dan sebagai hamba yang beriman, sebisa mungkin kita lakukan upaya untuk terhindar dari godaan syetan tersebut.
Salah satu yang bisa kita upayakan untuk menghindari bisikan syetan yang menyesatkan yaitu dengan melaksanakan shalat istikharah. Ya pada dasarnya, shalat apapun itu, baik wajib maupun sunnah punya fadilah untuk menghindarkan kita dari syetan.
Namun secara spesifik, shalat istikharah ini bisa menjauhkan kita dari bisikan-bisikan syetan terkait pilihan yang kita ragukan. Salah-salah jikalau kita mengikutinya, maka bukan kelancaran yang kita sanggup tapi malah kehancuran. Inilah pentingnya memohon petunjuk dan menyerahkan semuanya pada Allah dalam pengambilan sebuah keputusan.
Dengan shalat istikharah dan bedoa memohon petunjuk pada-Nya, Allah akan menuntun dan membimbing kita. Sehingga tidak terjerambab dalam jurang kenistaan hasil bisikan syetan yang terkutuk.
5. Mendapat pilihan yang mantab dengan pertimbangan Agama
Sebagai muslim yang beriman kita harus benar-benar meyakini gotong royong Allah yaitu sebaik-baiknya pengatur urusan. Seluruh urusan itu ada di tangan Allah. Sebagaimana tertulis dalam QS. Ali Imran ayat 154 yang artinya “Sesungguhnya urusan itu seluruhny ditangani Allah SWT”
Oleh karenanya, dalam memohon petunjuk menentukan pilihan, kita harus benar-benar menyertakan Allah di dalamnya. Perwujudannya yaitu dengan tetap memperhatikan aspek-aspek agama dalam pengambilan keputusan. Jangan Cuma dilihat dari sisi duniawinya saja.
Dan dengan shalat istikharah insya Allah kita akan menerima petunjuk yang tidak bertentangan dengan norma-norma agama. Walau bagaimanapun agama Islam ini telah mengcover semua permasalahan untuk bisa diselesaikan. Termasuk di dalamnya yaitu kasus terkait kehidupan kita dalam penentuan sebuah keputusan.
6. Memupuk rasa tulus dalam hati
Menjalankan shalat istikharah sesuai sunnah juga setidaknya bisa memupuk rasa tulus dalam hati kita. Ikhlas dalam mendapatkan apapun yang kemudian terjadi sebagai imbas dari yang kita lakukan. Karena dari awal niat shalat istikharah yang ditunaikan juga semata-mata alasannya Allah.
Dengan hati yang ikhlas, pasti hidup kita akan selalu dipenuhi rasa syukur yang tiada henti pada-Nya. Yang pada jadinya akan mengantarkan kita pada kehidupan yang dipenuhi dengan keberkahan.
Selain itu hati tulus juga setia urusan hidup kita insyaAllah akan senantiasa diberikan kemudahan. Baik itu dalam penentuan pilihan atau keputusan maupun solusi atas sebuah kasus yang kita dapat.
Dan kesemuanya itu bisa kita usahakan dengan menjalankan tata cara shalat istikharah sesuai sunnah secara rutin.
Mendalami Makna Doa Istikharah
Catatan terakhir yang ingin kami sampaikan yaitu satu syarat lain untuk melaksanakan shalat istikharah. Ini berkaitan juga dengan isi kandungan doa istikharah yang tertulis di atas.
Adapun syarat utama dalam tata cara shalat istikharah yaitu keyakinan. Kita harus tahu kepada siapa kita memohon doa tersebut Anda berdoa kepada Allah rabbal-‘alamin. Dia yang membuat setiap hal, Dia mengawasi dan mengendalikan setiap hal. Juga Dia yang menopang dan mempertahankan setiap hal. Dia bisa melaksanakan apapun yang Dia kehendaki.
Untuk itumMilikilah keyakinan diri ketika Anda melaksanakan istikharah. Katakan pada diri bahwa “Saya tidak hanya berkonsultasi dengan siapapun. Saya berbicara dengan Allah, dan Allah akan membantu saya dalam situasi saya. Allah akan memberi saya kejelasan pikiran, dan Allah akan memberkati saya dengan percaya diri”.
Bila Anda melaksanakan istikharah dan masih merasa ragu, ingatlah apa tamat dari doa tersebut. Jangan berkecil hati alasannya pada tamat doa, Anda meminta kepada Allah untuk khayr. Dan jikalau keyakinan terhadap Allah telah kuat, Anda juga akan mempunyai keyakinan bahwa Allah akan menunjukkan yang terbaik kepada Anda.
Milikilah keyakinan tersebut. Kita harus yakin bahwa Allah akan menjaga kita, dan InsyaAllah Allah akan benar-benar menjaga kita. Sebagaimana tertulis dalam hadits qudsi;
“Aku berurusan dengan hamba-Ku sesuai dengan bagaimana ia melihat-Ku. Jika ia merasa bahwa Aku sanggup menjaganya, Aku menjaganya. Bila ia ragu, mungkin ia tidak akan diurus”.
Tanggung jawabnya ada pada kita. Bagaimana kita memandang relasi kita dengan Allah?
Semoga Allah memberi kita kemampuan untuk menunaikan segala sesuatu yang kita pelajari, salah satunya yakni dalam bentuk tata cara shalat istikharah. Dengan hati yang tulus dan sepenuhnya berserah diri pada-Nya. Aamiin.
Penutup
Nah itulah tadi uraian lengkap berkaitan dengan tata cara shalat istikharah. Dimulai dari bacaan niat, doa istikharah, tata cara hingga keutamaannya. Semoga bisa diambil pelajaran dan manfaat dari goresan pena sederhana ini.
Yang paling penting yaitu semoga kita semua diberikan keistiqomahan dalam melaksanakan setiap hal yang baik yang telah dipelajari. Karena ilmu tanpa amal sungguh tidak ada gunanya. Tatkala kita telah mengetahui bagaimana tata cara shalat istikharah ini, sebisa mungkin kita amalkan. Manakala diri ini ada dalam keraguan dalam menentukan pilihan.
Semoga Allah merahmati kita semuanya. Akhir kata semoga artikel tata cara shalat istikharah ini bermanfaat. Sekian dan terima kasih. Wassalam.