Sejarah Mata Uang Indonesia Beserta Gambar | Logam, Kertas, Lama, Baru, Kuno, Perkembangan [Uang]

Sejarah mata uang indonesia- Halo sobat, selamat tiba di artikel saya membahas wacana sejarah mata uang Indonesia. Kita tahu uang di Indonesia ini hampir setiap waktu selalu mengalami perubahan baik dari segi gambar maupun ukurannya. Mungkin kita tahunya hanya sedikit gambar uang, dan sedikit tahu wacana uang zaman dahulu alasannya ialah kita belum lahir.

Baiklah demi memuaskan ingin tau kita, berikut materinya

daftar isi

1 Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Sebelum Penjajahan
2 Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Penjajahan
- 2.1 Uang Belanda
- 2.2 Uang Jepang
3 Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan
4 Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Baru
5 Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Reformasi

Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Sebelum Penjajahan

Indonesia sehabis melewati zaman primitif beralih ke zaman kerajaan yang merupakan babak gres peradaban masyarakat Indonesia saa itu. Berikut Sejarah mata uang Indonesia sebelum penjajahan.

1. Uang Kerajaan Mataram kuno tahun 850M

selamat tiba di artikel saya membahas wacana sejarah mata uang Indonesia Sejarah Mata Uang Indonesia Beserta Gambar | Logam, Kertas, Lama, Baru, Kuno, Perkembangan [Uang] — bukalapak.com

Ternyata kemunculan uang di Indonesia sudah ada semenjak kerajaan mataram kuno bangun tepatnya ketika diperintah raja Syailendra. Uangnya ialah dalam bentuk logam yang terbuat dari emas dan perak. Kadar beratnya berbeda-beda, dan diberi nama untuk masing-masing beratnya.

Ma atau masa mempunyai berat 2,4 gram

Atak mempunyai berat 1.20 gram

Kupang mempunyai berat 0.60 gram.

Bentuk uangnya tergolong unik alasannya ialah untuk belahan depannya koin emas ada goresan pena “Ta” yang merupakan aksara Devanagri, dan di belahan belakang koin ada motif “Sesame Seed”. Polanya kalau digambarkan ialah adanya lekukan ke dalam dan ada bulatan untuk kedua bagiannya.

diameter koin perak berkisar 9-10mm dan terdapat aksara devanagri yaitu “Ma” dan belahan belakang ada motif bunga cendana

2.Uang Kerajaan Jenggala Tahun 1042

Kerajaan jenggala ialah kerajaan yang berada di pulau Jawa khususnya di belahan timur. Kerajaan Jenggala sudah memproduksi uang berupa logam perak dan emas untuk alat pembayarannya selama tahun 1042-1130.

Namun sayangnya alasannya ialah efek dari china khususnya di bidang perekonomian, kerajaan jenggala lebih condong untuk menggunakan mata uang dari China yaitu uang Kepeng daripada mata uangnya sendiri.

3. Uang Kerajaan Majapahit Tahun 1293

Inilah kerajaan yang luasnya melebihi luas nusantara. Berdiri di tahun 1293, perekonomian Kerajaan Majapahit terbilang maju pada ketika itu.

Karena saking luas daerahnya kerajaan Majapahit memberlakukan 2 mata uang untuk kerajaannya, yaitu mata uang “MA” yang juga merupakan mata uang milik kerajaan mataram dan Mata uang Tahil.

Mata uang Tahil ialah mata uang orisinil kerajaan. Uang Kerajaan ini mempunyai cap berlogo Teratai atau jambangan di permukaannya. Salah satu hal yang unik dari mata uang Tahil ialah bentuk koinnya yang beraneka ragam bahkan ada yang tidak mengecewakan konyol ,contohnya menyerupai Bentuk segiempat, segitiga, trapesium, setengah atau seperempat lingkaran dan lainnya.

Ada lagi uang Majapahit yang unik dan terkenal, namanya Gobok Wayang yang merupakan hasil dari efek China. Berbentuk keping dan ada lubang di tengahnya

4. Uang Kerajaan Samudra Pasai Tahun 1297

Berakhirnya kekuasaan kerajaan Hindu Budha di Indonesia membuka babak gres berdirinya kerajaan islam pertama di Indonesia, yaitu kerajaan Samudera Pasai. Berdiri di ujung pulau Sumatera, kerajaan Samudera Pasai membawa syariat islam untuk kerajaannya khususnya di bidang ekonomi.

Mata uang yang di bawa ialah orisinil dari Arab, yaitu Dirham. Dirham sendiri kandungannya terdiri dari 70% emas dengan kadar karat 22. Karena semakin sulitnya untuk mencari materi emas, kesannya seiring berjalannya waktu kandungan emas dalam Dirham mulai dikurangi.

Di tahun 1297 Masehi hingga 1326 motif mata uang Dinar kebanyakan ialah goresan pena arab berlafadzkan Malik Al Zahir dan di sisi sebelah berlafadzkan Sultan al Adul yang memang keduanya merupakan raja ketika itu.

Saat itu ketika dibandingkan dengan mata uang kerajaan lain 16 Dirham setara dengan 1 Real Spanyol dan 5 Dirham setara dengan 1 Silling Inggris.

5. Uang Kerajaan Buton

Ketika kerajaan lain masing menggunakan koin untuk proses transaksi jual belinya, hadir kerajaan Buton dengan konsep mata uang yang berbeda. Kerajaan Buton menggunakan mata uang Kampua yang merupakan uang dengan materi kain tenun.

Kampua sendiri di buat oleh putri-putri istana kerajaan dan dibentuk dengan sehelai tenunan persegi panjang. Kapua ketika itu setiap waktunya diganti corak dan desainnya alasannya ialah rentan akan pemalsuan.

6. Uang Kesultanan Banten Tahun 1550-1596 Masehi

Hadir lagi kerajaan islam tepatnya di Banten, yang merupakan wilayah paling barat dari pulau jawa. Untuk Proses acara ekonominya, kerajaan Banten menghadirkan mata uang kerajaan berjulukan Kasha.

Jenis koinnya sendiri terdiri dari 3 materi yaitu dari emas, tembaga dan timah. Motifnya desainnya lebih dipengaruhi China dan untuk ukirannya dipengaruhi arab

7. Uang Kerajaan Gowa

Kerajaan islam selanjutnya yang mempunyai mata uang ialah kerajaan Gowa. Kerajan Gowa pernah dipimpin oleh salah satu satria dengan julukan Ayam Jantan dari timur yaitu Sultan Hasanuddin, dan merupakan kerajaan yang bangun di era 16.

Memiliki mata uang berjulukan Jinigari. Jinigara merupakan mata uang yang bahannya terdiri dari gabungan timah dan tembaga.

8. Uang Kesultanan Sumenep

Kerajaan Sumenep yang bangun tahun 1781 sempurna di tempat Sumenep, jawa timur. Kerajaan ini hadir terkait datangnya pihak aneh ke Indonesia untuk mencari rempah.

Karena seringnya melaksanakan transaksi dengan pihak luar khususnya dengan negara Eropa, kesultanan Sumenep menentukan mengggunakan mata uang negara Eropa. Contohnya saja ketika berdagang dengan dengan Spanyol maka sumenep menggunakan uang Spanyol. Selain Spanyol, Sumenep juga menggunakan uang gulden kalau bertransaksi dengan Belanda dan uang thaler kalau bertransaksi dengan Austria.

Supaya sanggup mempunyai mata uang sendiri, kerajaan Sumenep mengedarkan mata uang dari uang aneh kemudian diberi cap bertulisan Arab di setiap mata uang aneh tersebut.

Sejarah Mata Uang Indonesia Masa Penjajahan

Semenjak pihak aneh mulai berdatangan ke Indonesia, maka lambat laun mereka juga ingin menguasai Indonesia. Awalnya hanya sekedar mencari rempah-rempah, namun alasannya ialah berlimpahnya kekayaan sumber daya alam Indonesia, maka mereka menjajah Indonesia. Dalam masa penjajahan yang berlangsung beberapa pihak aneh memberlakukan mata uang negaranya di Indonesia.

Berikut sejarah mata uang Indonesia masa penjajahan.

Uang Belanda

Belanda pertama kali masuk Indonesia di tahun 1595 diwakili oleh dua orang bersaudara Cornelis dan Frederick de Houtman dengan tujuan membeli rempah-rempah. Mereka mendarat di pelabuhan Banten dan menggunakan koin perak untuk bertransaksi, baik Real Batu ataupun Real Bundar.

Karena melihat potensi bisnis yang luar biasa di Indonesia kesannya di tahun 1602 di bulan Maret mereka mendirikan perusahaan sendiri di Indonesia dengan nama VOC (Vereenigde Oost-Indische Compagnie).

VOC tidak hanya menjalankan bisnisnya saja, tetapi juga mencetak uang sendiri biar sanggup lebih berkuasa dalam perdagangan di Indonesia.

VOC mengedarkan uang berbentuk Koin serta dalam bentuk kertas namun dibatasi pembuatannya. Mata uang kertasnya berjulukan Rjksdaalder dan ada goresan pena teks singkat menggunakan bahasa Belanda dan Arab.

Selang beberapa tahun kemudian tepatnya di tahun 1748 Masehi VOC menciptakan surat berharga dengan nominal 1-10000 Rijksdaalder. Terakhir Pada tahun 1783 Masehi VOC mencetak uang kertas gres dengan 100% jaminan perak.

Sayangnya bisnis VOC tidak bertahan usang alasannya ialah di tahun 1799 Masehi dinyatakan bangkrut. Akhirnya pemerintahan Belanda sendiri mengambil alih kekuasaan dan aset VOC.

Mulailah era penjajahan Belanda terhadap Indonesia.

Uang Jepang

Setelah Belanda meninggalkan Indonesia tiba lagi penjajah lain yaitu Jepang. Jepang begitu lihai melihat situasi dan kondisi Indonesia kesannya mereka segera melenyapkan mata uang belanda dan mulai memberlakukan mata uang mereka sendiri.

Selama penjajahan 3 setengah tahun, Jepang mengedarkan mata uang kertas dan koin. Untuk koin hanya terdiri dari pecahan 1, 5 dan 1o sen.

Masing-masing koin contohnya nominal 1 dan 5 sen bahannya dari Alumunium dan untuk 10 sen bahannya dari timah

koin nominal 5 dan 10 Sen terdapat gambar Wayang di belahan depannya sedangkan untuk koin nominal 1 Sen hanya terdapat kepala wayang. Di belahan belakang koin tersebut ada goresan pena Jepang, JAVA dan nilai Nominal Sen.

Jika koin menggunakan mata uang sen maka uang kertas menggunakan mata uang invasi. Berikut beberapa emisi mata uang yang dilakukan Jepang

Emisi pertama masih menggunakan bahasa Belanda dan beredar tahun 1942

emisi kedua menggunakan goresan pena Dai Nippon, namun sayangnya tak sempat beredar.

Emisi ketiga menggunakan goresan pena Dai nippon Teikoku Seihu dan berhasil beredar pada tahun 1943.

Setelah mulai berakhirnya penjajahan Jepang terhadap Indonesia alasannya ialah kalah dalam perang dunia 2, tiba kembali Belanda untuk mengusik kemerdekaan Indonesia.

Belanda tiba kembali pada tanggal 29 September 1945 di tanjung Priok. Untuk menguasai kembali Indonesia, Belanda mengedarkan mata uangnya yang berjulukan Nica (Netherlands Indies Civil Administration dan mulai menghentikan peredaran mata uang Jepang.

Untuk mendapat kembali simpati rakyat Indonesia, Belanda menggunakan Rupiah jepang untuk membayar honor pegawai pribumi dan mengedarkan uang tersebut.

Selain mengedarkan Rupiah Jepang, Belanda juga secara perlahan mengedarkan mata uangnya yang berjulukan NICA. Dengan peredaran mata uang NICA tersebut, kesannya menciptakan kondisi perekonomian Indonesia semakin parah.

Indonesia bahwasanya sudah merdeka alasannya ialah presiden Soekarno membacakan proklamasi sebelum kedatangan Belanda. Pada tanggal 2-3 Oktober 1945 Indonesia mengeluarkan maklumat yang berisi wacana masih berlakunya mata uang jepang dan tidak berlakunya lagi NICA.

Sejarah Mata Uang Indonesia Pasca Penjajahan

Pada ketika habis pembacaan proklamasi dan diakuinya Indonesia sebagai negara yang merdeka, pemerintah berinisiatif untuk menciptakan mata uang sendiri. Terbukti pada bulan Oktober 1946, pemerintah berhasil mencetak mata uang ORI (Oeang Repoeblik Indonesia) dan mengedarkannya pada rakyat.

Di tahun itulah bangun untuk pertama kali bank milik Indonesia yaitu Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Rakyat Indonesia (BRI)

Agar lebih efektif lagi, pada tahun 1947 Pemerintah kesannya memberlakukan mata uang tempat masing-masing khususnya Sumatra, Banten, Tapanuli dan Banda Aceh untuk sementara waktu dengan mengedarkan mata uang ORIDA.

Selanjutnya pemerintah memperkenalkan mata uang berjulukan Rupiah yang hingga ketika ini masih berlaku. Rupiah sendiri berasal dari kata Rupee yang merupakan mata uang India.

Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Baru

Hadirnya pemerintahan Soeharto selama 32 tahun berkontribusi besar dalam perubahan Rupiah. Pemerintah presiden Soeharto pertama kali mencetak uang kertas seri “Sudirman” pecahan 1, 2½, 5, 10, 25, 50, 100, 500, 1.000, 5.000, dan 10.000 rupiah.

Berikut penampakannya

Diedarkan pada tanggal 8 Januari 1968 dan ditandatangi oleh Gubernur BI Radius Prawiro dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo, beremisi tahun 1968.

Berikut beberapa kebijakan pemerintah Soeharto terhadap Rupiah

23 Agustus 1971, Pemerintah mendevaluasi rupiah sebesar 10%, satu Dolar setara 415 Rupiah

tahun 1975, BI mengeluarkan uang kertas pecahan 1.000 rupiah bergambar Pangeran Diponegoro, 5.000 rupiah bergambar Nelayan, dan pecahan 10.000 rupiah bergambar relief Candi Borobudur. ditandatangai oleh Gubernur BI Rachmat Saleh dan Direktur BI Soeksmono B Martokoesoemo.

tahun 1992 menerbitkan seri uang gres beremisi tahun 1992. Terdiri dari pecahan 100 rupiah bergambar bahtera Phinisi, pecahan 500 rupiah bergambar Orang Utan, 1.000 rupiah bergambar Danau Toba, pecahan 5.000 rupiah bergambar alat musik Sasando dan tenunan Rote, pecahan 10.000 rupiah bergambar Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan pecahan 20.000 rupiah bergambar Cendrawasih merah.

Tahun 1993 mengeluarkan pecahan 50.000 rupiah bergambar Presiden Suharto.

Sayangnya ada krisis moneter Pada selesai tahun 1997 disertai melonjaknya nilai mata uang dolar terhadap rupiah. Mengakibatkan runtuhnya era Soeharto.

Sejarah Mata Uang Indonesia Orde Reformasi

Orde Reformasi inilah banyak uang yang kita kenal hingga ketika ini. pecahan 100.000 rupiah beremisi tahun 1999 bergambar Soekarno, Muh. Hatta dan teks proklamasi diedarkan.

Pecahan tersebut dicetak di Australia dan Thailand merupakan uang plastik (Polymer) .

Berikut beberapa mata uang emisi semenjak orde reformasi

Inilah uang yang kita kenal hingga sekarang. Untuk pecahan 1000 terdapat gambar kapten patimura, untuk pecahan 5000 ada gambar orang menenun,pecahan 10000 ada gambar Cut Nyak Dien, pecahan 50000 terdapat gambar Ngurah Rai dan terakhir pecahan 100 ribu tetap gambar bung Karno dan Bung Hatta namun tidak ada plastik lingkaran lagi.

Inilah penampakan uang terbaru yang dikeluarkan oleh pemerintah presiden Jokowi. Sayangnya kita tidak sanggup memegangnya untuk beberapa waktu alasannya ialah memang dikeluarkan secara perlahan-perlahan supaya tidak ada devaluasi alasannya ialah bertambahnya jumlah uang yang beredar. Mungkin untuk tahun ke depan sudah sanggup kita pegang

Demikian sejarah mata uang Indonesia yang mengalami perubahan beberapa kali. Kita sebagai warga negara wajib untuk menjaga uang tersebut dengan cara menggunakannya yang baik saja. Semoga bermanfaat.

Sejarah mata uang indonesia

Sejarah mata Uang Indonesia jinggara