'/> » Bpupki : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang Anggota-Anggota Bpupki

Info Populer 2022

» Bpupki : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang Anggota-Anggota Bpupki

» Bpupki : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang Anggota-Anggota Bpupki
» Bpupki : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang Anggota-Anggota Bpupki

Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia atau sering disingkat dengan BPUPKI merupakan tubuh persiapan kemerdekaan bentukan pemerintah pendudukan Jepang. Dalam bahasa Jepang, BPUPKI disebut sebagai Dokuritsu Junbi Cosakai. 


BPUPKI dibuat pada 29 April 1945. Waktu berdirinya BPUPKI tersebut bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Hirohito. Jepang sengaja membentuk BPUKI sebagai upaya untuk mendapatkan perhatian dari bangsa Indonesia dan menjanjikan bahwa Jepang sanggup membantu proses kemerdekaan Indonesia.


BPUPKI mempunyai anggota 63 orang dan diketuai oleh Dr. Radjiman Widyodiningrat dan 2 wakil ketua yaitu R.P Soeroso dan Hibangase Yosio (orang Jepang)


 



Latar Belakang Pembentukan BPUPKI


Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia » BPUPKI : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang  Anggota-Anggota BPUPKI
tugassekolah.com

Latar belakang pembentukan Docuritsu Junbi Cosakai secara formil dimuat dalam maklumat Gunseikan no 23, tanggal 29 Mei 1945. Jika dilihat dari latar belakang keluarnya Maklumat No 23 tersebut, pembentukan BPUPKI didasarkan alasannya ialah kedudukan kekuasaan Jepang yang sudah terancam.


Jadi kebijakan pembetukan BPUPKI bukan murni kebaikan hati dari Jepang tetapi bergotong-royong hanya untuk mementingkan diri mereka sendiri. Pertama, Jepang ingin berusaha mempertahankan kekuatan mereka yang masih tersisa dengan memikat hati masyarakat Indonesia. Kedua, Jepang masih tetap berusaha untuk melakukan politik kolonialnya.


Selain BPUPKI, Jepang juga membentuk sebuah Badan Tata Usaha atau semacam secretariat dengan anggota 60 orang. R.P Soeroso ditunjuk sebagai pemimpin Badan Tata Usaha tersebut dengan wakil 2 orang yaitu Abdoel Gafar Pringgodigdo dan orang Jepang berjulukan Masuda.


Tugas utama BPUPKI dikala itu ialah untuk mempelajari dan menyelidiki aneka macam hal yang berkaitaan dengan faktor-faktor politik, tata pemerintah, ekonomi, dan aneka macam hal yang diharapkan dalam upaya pembentukan negara Indonesia yang merdeka


 


Anggota BPUPKI dan Tugasnya


Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia » BPUPKI : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang  Anggota-Anggota BPUPKI
twitter.com

Dr. Radjiman Widyodiningrat terpilih sebagai ketua BPUKI dan wakil ketua ialah raden Panji Suroso. BPUPKI beranggotakan 67 orang di mana 60 orang dari Indonesia dan 7 orang lainnya dari Jepang. Berikut ini ialah daftar lengkapnya



  1. Ir Soekarno

  2. Drs. Moh. Hatta

  3. Ki Hajar Dewantara

  4. Dr. Samsi Sastrawidagda

  5. Dr Raden Suleiman Effendi K.

  6. Dr Sukiman Wiryosanjoyo

  7. K.H A. Ahmad Sanusi

  8. Drs. Kanjeng Raden Mas Hario Sosroningrat

  9. H. Agus Salim

  10. H. Abdul Wahid Hasyim

  11. Ir. Pangeran Muhammad Nur

  12. Abdul Kahar Muzakir

  13. Ir. Raden Ashar Sutejo Munandar

  14. Abdul Kaffar

  15. Ir. Raden Ruseno Suryohadikusumo

  16. Ir. Raden Mas Panji Surahman Cokroadisuryo

  17. Ki Bagus Hadikusumo

  18. Kanjeng Raden Mas Tumenggung Ario W.

  19. K.H. Abdul Fatah Hasan

  20. K.H Mas Mansoer

  21. K.H. Masjkur

  22. Liem Koen Hian

  23. Agus Muhsin Dasaad

  24. Mas Aris

  25. Mr. A.A Maramis

  26. Mas Sutarjo Kartohadikusumo

  27. Mr Mas Besar Martokusumo

  28. Mr Kanjeng Raden Mas Tumenggung Wongsonagoro

  29. Mr Muh. Yamin

  30. Mr. Mas Susanto Tirtoprojo

  31. Mr. Raden Ahmad Subarjo

  32. Mr. Raden Hindomartono

  33. AR Baswedan

  34. Mr Raden Panji Singgih

  35. Mr Raden Mas Sartono

  36. Mr Raden Suwandi

  37. Mr Raden Syamsudin

  38. Mr Yohanes Latuharhary

  39. Mr Raden Sastromulyono

  40. Ny Raden Nganten Siti Sukaptinah S. M.

  41. Ny Mr. R.A Maria Ulfah Santoso

  42. Oey Tiang Tjoei

  43. Oey Tjong Hauw

  44. Bandoro Pangeran Hario Purubojo

  45. Parada Harahap

  46. P.F. Dahler

  47. Prof Dr. Pangeran Ario Husein Jayaningrat

  48. Prof Dr. Mr Raden Supomo

  49. Prof. Dr. Raden Jenal Asikin W.K

  50. Raden Abdulrahim Pratalykrama

  51. Raden Abdul Kadir

  52. Raden Abikusno Cokrosuyoso

  53. Raden Adipati Ario Purbonegoro Sumitro Kolopaking

  54. Bendoro Kanjeng Pangeran Ario Suryohamijoyo

  55. R. Adipati Wiranatakoesoema V

  56. Raden Mas Margono Joyohadikusumo

  57. R. Asikin Natanegara

  58. R. Oto Iskandardinata

  59. R.M Tumenggung Ario Suryo

  60. R. Ruslan Wongsokusumo

  61. R. Panji Suroso

  62. R. Sudirman

  63. Tan Eng Hoa

  64. R. Sukarjo Wiryopranoto

  65. Bendoro Pangeran Hario Bintoro

  66. Icibangase Yosio (ketua muda)

  67. Miyano Syoozoo (wakil Jepang)

  68. Matuura Mitukiyo (wakil Jepang)

  69. Tanaka Minoru (wakil Jepang)

  70. Itagaki Masumitu (wakil Jepang)

  71. Ide Teitiroo (wakil Jepang)

  72. Masuda Toyohiko (wakil Jepang)

  73. Dr KRT Radjiman Wedyodiningrat

  74. Dr. Raden Buntaran Martoatmojo


 


Sidang Pertama BPUPKI


Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia » BPUPKI : Sejarah, Tugas, Tujuan, Sidang  Anggota-Anggota BPUPKI
wikipedia.org

Sidang BPUPKI yang pertama berlangsung di gedung Chuo Sang In yang beralamat di Jalan Pejambon 6 Jakarta. Gedung tersebut dikala ini berjulukan Gedung Pancasila. Rapat BPUPKI pertama dibuka pada 28 Mei 1945 dan dimulai 29 Mei 1945.


Sidang pertama membahas perihal rumusan dasar negara Indonesia. Dalam pembukaannya, Dr. Radjiman Widyodiningrat selaku ketua meminta pandangan dari para anggota terkait rumusan dasar negara Indonesia.


Tokoh-tokoh yang berperan dalam merumuskan dasar negara tersebut antara lain ialah Mr. Muh. Yamin, Ir. Soekarno, dan Prof. Dr. Supomo. Sidang pertama BPUPKI selesai tanggal 1 Juni 1945.


Sayangnya, dari sidang pertama ini belum menghasilkan keputusan final terkait dasar negara Indonesia sehingga diadakan masa reses selama 1 bulan. Pada tanggal 22 Juni 1945, BPUPKI membentuk panitia kecil yang bertugas untuk membahas usus dan konsep dari para anggota terkait dasar negara Indonesia.


Panitia kecil tersebut terdiri dari 9 orang sehingga juga sering disebut dengan Panitia 9. Anggota Panitia 9 antara lain ialah Drs. Moh. Hatta, Muh. Yamin, Ahmad Soebarjo, A.A Maramis, Wahid Hasyim, Abdulkahar Muzakir, Abikusno Cokrosuyoso, dan H. Agus Salim.


Panitia 9 menghasilkan dokumen yang berisi tujuan dan asas negara Indonesia. Dokumen ini dikenal dengan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Isi dari Piagam Jakarta ialah sebagai berikut:



  1. Ketuhanan dengan menjalankan syariat Islam bagi para pemeluknya

  2. Kemanusiaan yang adil & beradab

  3. Persatuan Indonesia

  4. Kerakyatan yang dipimpin hikmat budi dalam permusyawaratan perwakilan

  5. Mewujudkan keadilan sosial bagi rakyat Indonesia.


 


Sidang Kedua BPUPKI


Sidang BPUPKI yang kedua digelar pada tanggal 10 – 17 Juli 1945. Sidang ini membahas perihal rancangan undang-undang dasar dan juga pembukaan atau preambule oleh panitia perancang Undang-Undang Dasar dengan Ir. Soekarno sebagai ketua.


Panitia perancang tersebut selanjutnya membentuk panitia kecil untuk memilih rancangan Undang-Undang Dasar lengkap dengan pasal-pasalnya. Mr. Supomo menjadi pemimpin panitia kecil dengan anggota Wongsonegoro, Ahmad Subarjo, A.A Maramis, R.P. Singgih, Agus Salim, dan juga Sukiman.


Panitia Perancang Undang-Undang Dasar pada tanggal 11 Juli 1945 setuju mendapatkan Piagam Jakarta sebagai pembukaan UUD. Panitia Kecil bertugas menyempurnakan Undang-Undang Dasar dengan pasal-pasalnya lalu akhirnya diserahkan pada Panitia Penghalus Bahasa dengan anggota yang terdiri dari Husein Jayadiningra, Supomo, dan H. Agus Salim.


BPUPKI melanjutkan sidang pada 14 Juli 1945 untuk mendapatkan laporan Panitia Perancang UUD. Ir. Soekarno selaku ketua Panitia Perancang Undang-Undang Dasar memberikan 3 hal penting yakni sebagai berikut:



  • Pernyataan Kemerdekaan Indonesia

  • Pembukaan Undang-Undang Dasar (dari Piagam Jakarta)

  • Batang Tubuh yang disebut Undang-Undang Dasar


 


Pembubaran BPUPKI


BPUPKI dibubarkan pada 7 Agustus 1945. Badan persiapan kemerdekaan tersebut dibubarkan alasannya ialah dianggap sudah menuntaskan tugasnya dengan baik yakni menyusun rancangan Undang-Undang Dasar bagi negara Indonesia. BPUPKI lalu digantikan dengan pembentukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau Dokuritsu Junbi Inkai


 


Advertisement

Iklan Sidebar